Skip to main content

Koleksi kaset pita 2022 : Mempertemukanku dengan karya musik Ambarila

 


Bismillah, Assalammualaikum semuanya :)

Kalau bicara tentang musik, saya memang bukan ahlinya pada bidang ini. Namun, sebagai pendengar musik amatir —yang tak terlalu fanatik dalam seluk-beluknya, tetap saja sebagai seorang manusia kita mempunyai preferensi masing-masing dalam bermusik, baik sebagai pendengar atau pelaku. Saya sendiri pun mendengarkan banyak musik dari berbagai genre tanpa melihat scene-scene dibaliknya, bahasa halusnya tidak rasis dan superior terhadap suatu genre yang saya dengarkan.

Bulan Januari 2022 penuh berkah. Mempertemukan saya dengan hobi lama saya yang dulu pernah hilang karena faktor “m” alias money. Yaitu mengoleksi rilisan fisik. Tak sebatas dari DVD blu-ray game PS4 karena saya memang gamer, tapi juga dalam hal karya sastra (buku novel, komik dan non-fiksi) maupun karya suara yang di rekam secara fisik (baca: CD / Kaset pita). Terlepas dari beberapa produknya, salah satu yang ingin saya bicarakan adalah musik dari musisi kota hujan yaitu Ambarila.

Seperti biasa, tidak jaim dan tidak ingin menutup rejeki orang, saya habis gali-gali produk fisik musik disalah satu toko luring dan daring bernama Eternal Store (ig: @eternalstorebgr). Maklum, menjadi generasi milenial yang doyan menggulirkan layar smartphone untuk kebutuhan belanja bulanan, hal ini sudah menjadi rutinitas baru. Alih-alih belanja untuk isi perut, tapi demi ego dan hobi, saya memberanikan diri untuk koleksi kaset pita. Sejarah saya lumayan panjang dengan kaset pita karena sebagian keluarga besar saya memang ada yang merupakan kolektor kaset pita dan CD, koleksi lagu Jamrud misalnya. Salah satu legenda musik rock alternatif Indonesia. Apalagi om saya (adik dari ibu saya) dulu merupakan pemburu rilisan fisik musisi metal, rock dan sejenisnya. Tidak heran hal tersebut bisa mendarah-daging ke diri saya untuk mengoleksi rilisan fisik. Tak butuh beberapa lama untuk menguntit akun instagram Eternal Store, saya tertarik pada suatu rilisan fisik dari musisi duo asal kota hujan ini.

Fisik

Saya merupakan orang yang sok edgy dan sok cozy, suka dengan suatu produk , gambar dan hal lain yang berpenampilan sederhana dan minimalis namun seperti mengandung makna tersembunyi. Itulah salah satu deskripsi saya saat melihat kaset pita rilisan fisik Ambarila. Kasetnya seperti ada segel yang harus dibuka seperti halnya barang teknologi (lepas segel, garansi hilang) namun dengan arti yang berbeda. Membuka segelnya seperti ada rasa originalitas suatu karya yang tidak ingin diduplikasi atau originalitas karya yang fresh from the oven. FYI, album ini dirilis oleh Ambarila tanggal 1 Januari 2022, setidaknya itu yang saya tahu ketika saya menguntit akun instagram mereka.

Selain itu, saat membuka kemasan kaset pita ini ada kertas cover yang juga menggarap sebagai informasi mengenai album ini dan lirik-lirik dari semua lagu-nya. Lalu ada sebuah selembar kertas berisi kata sambutan dan stiker. Berikut breakdown kemasan kaset pita dan isinya.






Lagu

Album ini berjudul Self Titled. Berisi 7 lagu yang rata-rata diinstrumentasikan dengan gitar kecil ukulele. Namun Ambarila bukanlah musisi yang pakem terhadap instrumen musik mereka yang kudu memakai ukulele. Mereka juga menggunakan gitar akustik, drum akustik etc.

Oh iya, berikut judul-judul lagu mereka :

1. Lullabies

2. Bawang Merah & Bawang Putih

3. Stay At Home

4. Tjahaja Purnama

5. Layar Kecil

6. Time

7. Paradise

Setiap lagu dari Ambarila mempunyai warna sendiri walaupun semuanya hampir sama. Lagu-lagunya juga membawa kesan magis ala-ala folk musik eropa yang cocok dinikmati sambil beraktivitas santai ataupun sebagai lagu pengantar tidur yang nyaman. Kentrungan ukulele, alunan gitar dan debuhan drum dengan ritme yang cenderung lamban, menambah rasa gurih manis yang pas. Walaupun musiknya mempunyai tema yang ala-ala european, tapi masih sangat humble untuk telinga orang Indonesia pada umumnya dan tidak bersifat memaksa. Jika dijabarkan lebih mendetil secara subjektif, lagunya seperti lagu ala-ala eropa yang sangat cocok didengar sambil bercerita rakyat eropa yang full dan kental sekali akan mitos-mitos eropa. Tapi, dari sudut pandang sang musisi, musik ini juga terinspirasi dari banyak cerita rakyat yang kebanyakan datang dari tanah eropa. Jika anda suka musik akustik Ambarila salah satu musisi yang lagunya cepat sekali untuk disukai alias loveable.

Lagu-lagunya juga mudah menjadi favorit bagi pendengarnya, apalagi saya yang awalnya paling klop dan favorit dengan lagunya yang berjudul Tjahaja Poernama. Dengan album yang berisikan 7 lagu, bisa dibilang setelahnya favorit lagu saya dari Ambarila adalah semuanya. Nilai komoditi yang ditonjolkan oleh album ini ada pada lagu dengan judul Paradise yang bagi saya cukup sakral. Penasaran? Lebih baik anda dengarkan sendiri musiknya yah :)


Konklusi / Kesimpulan

Tidak usah dielu-elukan pun musik-musik dari Ambarila sudah sangat worth it bagi kalian dengar. Apalagi warna musik seperti karya Ambarila tergolong jarang dipasar Indonesia. Ambarila mampu menyatukan elemen folk-music ala eropa dan dipadukan dengan elemen Indonesia melebur halus selembut sutra tanpa ada penghalang. Jarang sekali saya mendengar karya musik yang seperti ini. Mau memberi nilai 15/10 terlalu lebay menurut saya. 10/10 sangat cukup untuk kesempurnaan karya Ambarila - Self Titled ini.


Referensi / sumber :

Dokumentasi pribadi

Instagram @amba.rila

Instagram @eternalstorebgr 

https://instagram.com/eternalstorebgr?utm_medium=copy_link

https://instagram.com/amba.rila?utm_medium=copy_link

https://youtu.be/uS902O0Dgo4



Comments

Popular posts from this blog

Perbedaan hurt, sick, pain, ill, injure, wound dan scar - arti sama namun berbeda makna

Halo sobat english , kembali lagi bersama bsux atau kambing hitam.  Pasti dari kalian yang sedang belajar bahasa inggris, senang membaca buku novel atau karangan fiksi lain entah dari game ataupun film sering menemukan diksi atau kata-kata yang kalau diartikan ke dalam bahasa Indonesia mempunyai arti yang hampir sama. Namun, jika diteliti dan ditelaah secara makna, artinya bisa berbeda-beda. Sekarang, mimin mau berbagi ilmu sedikit mengenai perbedaan dari hurt, sick, pain, ill, injure, wound dan scar. 1. Hurt Hurt jika diartikan kedalam bahasa Indonesia adalah sakit. Hurt merupakan kata kerja atau verb yang berarti bisa melukai, dilukai, atau terluka. Pastinya, jika ada luka, maka kita akan merasa sakit. Contoh kalimat : i am accidentally hurting him because i crashed him by my bicycle 2. Sick Sick merupaka adjektif atau kata sifat dari sakit secara umum yang mampu mempengaruhi kesehatan mental/psikis ataupun fisik. Seringkali juga diartikan secara dekat dengan “tidak sehat= ...

Review Bobobox (Pancoran) - Hotel Kapsul Cozy Dan Nyaman (Review Koplo)

Disclaimer : Review koplo adalah review yang memungkinkan adanya kata-kata yang tidak seharusnya tertulis, dengan kata lain menggunakan bahasa tidak baku setidak-bakunya, jadi maklumi yah. Dan dalam review ini juga tidak menyinggung pihak manapun dengan cara kasar sekasar-kasarnya, mohon maaf juga bila pihak manapun merasa tersinggung. Salam damai dan jangan lupa jaga kesehatan yahh -Penulis Koplo Haiii gaesssssss, kembali lagi dengan kambing sinting hehe… Kali ini gua akan review tentang open bo pengalaman menginap di salah satu hotel murah kece kere hore, yaitu Bobobox. Setiap review yang gua tulis, biasanya ada kisah tragisnya dulu kenapa gua bisa menginap di Bobobox, bwehehe….. Intro dan Alkisah… Bobobox merupakan hotel dengan tema hotel kapsul / hotel pod yang didirikan oleh Ivan Gunawan Indra Gunawan. Beliau juga merupakan CEO dari bisnis Hotel kapsul ini. Konon katanya hotel ini terinspirasi dari kaum urban di Jepang yang butuh tempat penginapan dekat dengan kantor dan terapli...

Review : Xbox Series S di Tahun 2025

  Assalammualaikum gaes, kembali lagi sama gue si kambing hitam. Selama hiatus panjang menulis, akhirnya gue berkesempatan dan ada rejekinya untuk beli Xbox Series S di tahun 2025. Sebelumnya, gue akan cerita dulu sedikit tentang background kenapa gue pilih device gaming Xbox Series S dibanding PS5 (Playstation 5). Gue adalah mantan user PS4 selama 1,5 tahun. Ya jelas dong tugas konsol memang hanya bermain game . Disini gue tekankan ya, jangan mendang mending konsol dengan PC / laptop yang harganya sama persis, selain performance -nya sudah jelas berbeda pun fungsinya banyak mengunggulkan PC/laptop. Karena konsol mahal karena tugasnya cuma 1, yaitu entertainment /hiburan/bermain game.  Selama 1,5 tahun tersebut secara experience singkat gue kurang puas dengan library game yang sudah mulai termakan umur karena rilisnya game di dominasi pada konsol next-gen . Jadi gue memberanikan diri beli Xbox Series S. Singkatnya karena gue orangnya suka melawan arus dan ditambah mau ma...