Skip to main content

Review PlayStation 4 : Baru punya PS4 di tahun 2022, apakah worth it?

 


Halo gaess kembali lagi sama kambing hitam disini. Kali ini kambing mau review dan sedikit breakdown barang yang udah lama tapi tetep dicari dan dipertanyakan nih manfaatnya ditahun 2022, yaitu PS4.

Siapkan singgasana kalian dengan nyaman ya soalnya tulisannya bisa agak panjang, mwehehe. Silakan menikmati tulisan not recommended ini.

PS4 atau PlayStation 4 merupakan konsol game sekaligus home entertainment dari perusahaan gadget dan entertainment system terbesar dari jepang yaitu Sony. Sudah jelas jika bicara rivalnya yang berani adu jotos dibidang konsol game yaitu Nintendo dengan produk paling terakhirnya yaitu Nintendo Switch Oled dan Microsoft dengan Xbox Series X|S. Namun, sudah selang 2 tahun PlayStation 5 atau PS5 hadir membuat dunia gaming ketar ketir karena kelangkaan barangnya. Pernah ada issue pada suatu media bahwa kelangkaan sparepart atau komponen utama PS5 menjadi alasan utama mengapa konsol PS5 langka yang menghambat jumlah produksinya. Barang langka = mahal, walaupun PS5 tergolong barang baru. Terutama untuk Indonesia yang harga non resmi pada tahun 2020-2021 bisa mencapai 14-17 jutaan sedangkan pada peralihan 2021-2022 harganya turun menjadi 10-14 jutaan. Tentunya harga konsol ini sangat fantastis mengingat sang rival head-to-head-nya yaitu Xbox Series X|S jauh lebih murah dengan generasi konsol yang sama walaupun secara performa mesin Xbox series X|S menang 10%-15% dari PS5 dengan jumlah produksi secara global lebih siap dan matang. 

Karena pertimbangan harga yang fantastis, sebagian orang yang sudah punya PS4 tetap bertahan dan beberapa calon owner PS5 menjadi ambil langkah aman untuk meminang PS4. Dan sebagiannya lagi memilih nekat meminang PS5 yang setara dengan harga iPhone 12 atau iPhone 13 ini. Dan saya pun menjadi kaum yang memilih untuk meminang PlayStation 4 atau PS4 berhubung saya pribadi sudah menjadi gamer setia PC dan Mobile Gamer.


Pertimbangan Meminang PS4

Selain karena ngidam PS5 tapi harganya masih belum bisa dijangkau dengan kondisi kantong sekarang, pertimbangan meminang PS4 saya prioritaskan pada judul game yang benar-benar ingin saya mainkan. Sebetulnya, game yang ingin saya mainkan pun sudah ada atau rilis juga pada platform lain yaitu PC. Beberapa judul yang memang ingin saya mainkan adalah seperti Death Stranding, Horizon : Zero Dawn, Marvel Spider-Man dan The Last of Us (game Spider-Man dan TLOU cuma eksklusif di PS4 / PS5 gaes). Pertimbangan ini cukup membuat saya galau mengingat jika saya merakit PC atau membeli laptop gaming dengan minimum / recommended system dari 2 game seperti Death Stranding dan Horizon : Zero Dawn, harganya bisa 2x lipat dari set PS4 beserta monitornya / TV-nya biasanya yang bisa dibanderol seharga 1 jutaan. Itupun baru ngidam 2 game. Beda cerita jika saya ngidam game-game next gen seperti Assassin’s Creed : Valhalla dan Cyberpunk 2077, butuh spesifikasi PC atau laptop yang bisa menguras kantong. Ada harga ada fungsi. Mengingat PC ataupun laptop selain buat bermain game, juga bisa untuk kebutuhan produktivitas. Namun, karena saya sudah punya laptop (dan merupakan kaum menengah kebawah, hehe) dan cukup dengan spesifikasi laptop saya yang demikian, saya lebih pro untuk punya PS4 karena ingin menjadi console gamer untuk pertama kalinya. Toh saya berpikir, banyak sekali game third party / non-eksklusif PS4 yang juga rilis di PC bisa dimainkan di PS4 dengan spesifikasi PS4 yang demikian, hal tersebut membuat saya memiliki PS4 jauh lebih murah dibanding memiliki PC dengan seperti yang saya jelaskan.

Pertimbangan lainnya juga dari harga game di PS4 itu sendiri. Jika berbicara bermain legal, (ga main game bajakan) harga gamenya jauh lebih murah. Sebagai gambaran ringkas, terakhir saya cek harga Death Stranding di PC (Steam-Checked 12 Jan 2022) yaitu Rp 829.000 sedangkan saya beli game BD / kaset Death Stranding di Tokopedia harganya bisa jauh lebih miring yaitu Rp 225.000. 


Membeli PlayStation 4

Nah ini yang rada lucu. Seperti biasa, mimin juga rada-rada nih hehe. Disaat saya mereview barang, saya ga akan segan-segan untuk tidak me-sensor barang saya beli dimana karena mau sponsori atau tidak, saya tidak akan jaim untuk menyebut belinya dimana karena saya berpikir berbagi itu indah bukan?

Tapi bodohnya saya tuh begini. Saya beli PlayStation 4 atau PS4 itu di Tokopedia dengan nama tokonya Gopayless. Saya pernah denger toko ini bagus dan barangnya terjamin entah dari channel youtube-nya siapa 🤣 . Wajar donk, calon pembeli harus selektif memilih toko dan mencari referensi sampai ke YouTube. Cuma ya begitulah, lupa tau dari mana wkwkwk.

Intinya, Gopayless ini toko gadget yang fokus pada penjualan barang preloved atau preowned console game atau yang berhubungan dengan console game dengan kualitas top markotop, harga bersahabat, resmi Indonesia dan yang gua suka adalah PS4 yang dijual disini dijamin bukan CFW atau HEN. FYI aja, CFW atau HEN itu artinya bajakan, PS4-nya original tapi firmware-nya yang sudah dikostumisasi / bajakan. 

Harga unit PS4 (PS4 Slim)  yang gua beli adalah Rp 4.299.000 dengan satu DualShock 4 tanpa game (game dijual terpisah / beli sendiri). Unit yang gua terima warna putih dan gua suka banget 😁.



Review / Breakdown

Sejujurnya, PS4 merupakan console game kedua saya setelah dulu pernah punya PlayStation 2 / PS2 tapi udah dijual ke tukang loak sama emak, wkwk. Wes, jaman PS2 sudah lama banget dan saya tidak akan bahas detil. Namun dari segi “emang worth it beli PS4 di tahun 2022?” bisa dijawab dengan jelas : Sangat worth it. Kenapa demikian? Kembali lagi ke tulisan saya diatas bahwa saya kebutuhannya demikian. Ditambah, layanan PS4 pun juga masih didukung penuh sampai saat ini walaupun PS5 sudah rilis sekitar 2 tahun lalu. 

Selain itu, jumlah library game-nya pun sangat banyak banget di PS4 dan beberapa game yang dirilis di PS5 juga dirilis di PS4 juga. 

Untuk gaming experience-nya sendiri pun masih terasa eksklusif dan masih bisa bersaing denga next-gen console. Tapi bagi saya pribadi, peralihan ergonomi gaming experience dari PC ke PS4 membuat saya kaget namun tak butuh waktu lama untuk beradaptasi dengan sistem kontrol menggunakan DualShock 4. Maklum, biasanya tangan kanan saya sudah siap dengan mouse dan tangan kiri dengan keyboard. Sebetulnya tidak banyak yang bisa saya jelaskan pada review ini karena yang paling utama adalah gaming experience yang ditawarkan masih proper sekali untuk di tahun 2022 apalagi PS4 sudah ada adik barunya yaitu PS5.

Tapi dari segi mesin, PS4 terbagi menjadi 3 generasi yaitu PS4 FAT/Ori, PS4 Slim dan PS4 Pro. Alasan saya meminang PS4 Slim yaitu dari segi umur mesin dan menghindari dari issue-issue yang sering terjadi pada PS4 FAT atau dari generasi sebelumnya. Dari segi mesin PS4 Slim masih proper sekali dan tidak terlalu jadul mengingat harga PS4 Pro masih menyentuh sekitar 4.5-7 jutaan yang menurut saya masih mahal. Saya pribadi merencakan selain menabung untuk menikah, sudah wajar cowok menabung untuk hobinya yaitu beli PS5 wkwk. Intinya, sembari menabung untuk PS5, harga PS4 Slim masih saya kategorikan “mending” dan “wajar”. 

Selama pemakaian saya yang belum menyentuh sebulan dan pemakaian wajar (max gaming time 4-5 jam), PS4 slim saya sehat walafiat walaupun barang tersebut terhitung secondhand. Walaupun pada DS4 saya (DualShock 4) setelah konsol-nya mati suka ada cahaya oren yang masih menyala (gatau ini error apa tidak, yang jelas secara fungsi bermain game masih aman). 

FYI, PS4 yang masih diproduksi yaitu jenis PS4 slim. 


Sekian dulu informasi dari kambing, mudah-mudahan bermanfaat yah. Kambing pamit dulu yaa~~




Tags :

PlayStation 4 Indonesia

PlayStation 4

PS4 Indonesia

PS4

PlayStation 2 Indonesia

PlayStation 2

PS2 Indonesia

PS2

PlayStation 5 Indonesia

PlayStation 5

PS5 Indonesia

PS5

Xbox Series X

Xbox Series S

Nintendo Switch

Console Gaming

Death Stranding

Horizon Zero Dawn

Horizon : Zero Dawn

The Last of Us

Cyberpunk 2077

Assassin’s Creed Valhalla

PS4 tahun 2022

PS 4 tahun 2022

Konsol game


Referensi / sumber / sumber gambar


Dokumentasi Pribadi


Tokopedia


Gopayless


Steam


https://store.steampowered.com/app/1190460/DEATH_STRANDING/


https://instagram.com/kijada_k_gaming?utm_medium=copy_link


https://www.instagram.com/p/CYOqbABIFza/?utm_medium=copy_link

https://www.instagram.com/_pixel_life/p/CVZ6pVdo-Lv/?utm_medium=copy_link

https://instagram.com/_pixel_life?utm_medium=copy_link


Comments

Popular posts from this blog

Perbedaan hurt, sick, pain, ill, injure, wound dan scar - arti sama namun berbeda makna

Halo sobat english , kembali lagi bersama bsux atau kambing hitam.  Pasti dari kalian yang sedang belajar bahasa inggris, senang membaca buku novel atau karangan fiksi lain entah dari game ataupun film sering menemukan diksi atau kata-kata yang kalau diartikan ke dalam bahasa Indonesia mempunyai arti yang hampir sama. Namun, jika diteliti dan ditelaah secara makna, artinya bisa berbeda-beda. Sekarang, mimin mau berbagi ilmu sedikit mengenai perbedaan dari hurt, sick, pain, ill, injure, wound dan scar. 1. Hurt Hurt jika diartikan kedalam bahasa Indonesia adalah sakit. Hurt merupakan kata kerja atau verb yang berarti bisa melukai, dilukai, atau terluka. Pastinya, jika ada luka, maka kita akan merasa sakit. Contoh kalimat : i am accidentally hurting him because i crashed him by my bicycle 2. Sick Sick merupaka adjektif atau kata sifat dari sakit secara umum yang mampu mempengaruhi kesehatan mental/psikis ataupun fisik. Seringkali juga diartikan secara dekat dengan “tidak sehat= ...

Printing Engineering

After the succeed of the previous article about Printing Engineering in Indonesian, so i decide to make one with English. Perhaps, my little knowledge will make you smarter. Printing Engineering is subject of work, engineering, and Industry in this world. It has main purpose : To print information on any substrate. Printing the information is including graphic, visual, text etc. If i can explain the printing engineering is fusion of art, engineering, physic and chemistry. It's all about how we print the graphic or any information on the substrate such as clothes, papers, polymers (plastic), packaging and even on ceramics and we must could make a good packaging to protect the main product inside. There are so many technique to print something on any substrate. Such as Offset Printing, Flexography, Rotogravure, Screen Printing and Digital Printing. I believe in this modern world, there are still some technique that i couldn't mention it one by one. But as we know, ...

Teknik Grafika - Aplikasi desain yang biasa dipakai di Industri Percetakan dan aplikasi prepress (yang saya ketahui)

Selamat pagi, siang dan malam. Apa kabar kalian semua? Semoga sehat selalu ya. Jangan lupa selalu cuci tangan dan pakai masker jika keluar rumah yaah. Oke, pada artikel kali ini saya akan menjelaskan beberapa aplikasi komputer yang biasa dipakai dalam industri grafika atau industri percetakan baik itu kelasnya yang kecil maupun yang sudah besar. Oke mari simak bersama-sama. 1. CorelDraw CorelDraw (atau Corel Draw) merupakan salah satu aplikasi desain yang di kembangkan oleh developer yang bernama Corel. Pada dasarnya, CorelDraw ini merupakan aplikasi desain berbasis Vektor / garis dan bukan berbasis pixel / dot. Jadi, anda akan salah jika membandingkan aplikasi ini dengan Adobe Photoshop. Aplikasi ini lebih pantas di bandingkan dengan Adobe Illustrator karena sama-sama berbasis vektor. Secara praktek di lapangan, CorelDraw dipakai oleh beberapa perusahaan digital printing. Biasanya ini ketentuan sang pemilik perusahaan tersebut atau lebih kepada habit (kebiasaan) kary...