Skip to main content

Review Helm JPX X13 Lucky Seven Edition



Ciluk baa, hayo lo kembali lagi di blognya orang sinting mwehehehe.. Just kidding.

Kali ini, mimin akan mereview helm yang mimin udah lama beli tapi masih menjadi favorit, yaitu JPX Cross X13 dengan grafis Lucky Seven Owl. Sebelum masuk pada review dan fitur-fitur dari helm ini, alangkah baiknya kalian kenapa gua bisa kesampean beli helm ini he he he...

JPX X13 Lucky Seven Edition


Curhat

Ok, jadi pada awal atau pertengahan tahun 2019 yang lalu (sudah hampir setahun lebih) gua entah kenapa suka banget nonton orang latihan. Ya, orang-orang ini latihan main motorcross atau bahasa awamnya motor tril (trail). Rumah gua tepatnya di perumahan tua yang dibelah oleh dua provinsi dan dua kota, yaitu Banten dengan Tangerang Selatannya, Jawa Barat dengan Depoknya. Perumahan gua yaitu Vila Pamulang. Sekitar kurang lebih berjarak 3km dari lokasi tempat gua tinggal (read:rumah), terdapat tanah lapang yang lumayan sangat luas dengan tanah merah berundak-undak. Konon katanya, bertahun-tahun para crosser dari segala umur senang latihan di area tersebut.

Gua memang dasarnya anak motor, yaitu suka banget memperhatikan perkembangan teknologi motor, riding sendirian ataupun bersama teman-teman, sunmori, touring dll. Perkembangan teknologinya tak hanya pada bidang si motor tersebut, akan tetapi juga pada apparelnya. Alhasil, kepincut lah gue buat beli helm JPX Cross X13 ini karena untuk menyamakan hobi para crosser walaupun belum punya motornya.

Pilihan gue pun jatuh pada helm ini karena helm JPX ini salah satu brand helm lokal yang bentukannya (terutama JPX Cross X13 ini) hampir mirip dengan Airoh Aviator. Intinya, kenapa gua pilih helm ini karena local pride, harganya yang terjangkau dan bentuk helmnya yang mempunyai garis-garis yang kuat. Banyak juga modifikator helm yang suka repaint helm JPX Cross X13 ini menjadi Airoh Aviator. Secara fitur, helm ini bisa dikatakan mirip-mirip helm fullface pada umumnya yang mempunyai kisaran harga jutaan. Fitur-fiturnya bakal ane jelaskan di sesi berikhotnyaa wkwk

Kondisi

Helm ini gua beli dalam keadaan seken, harga barunya bisa dibanderol sekitar Rp 400.000 - Rp 500.000an tergantung desain grafisnya atau mood si penjual. Dalam keadaan seken/second ini, harganya gua beli berkisar Rp 300.000an. Kondisinya pun dengan busa yang sudah agak menghitam (bukan kotor, tetapi sebagai minus pemakaian) dan beberapa dent yang agak samar-samar. Walaupun kondisinya tidak seperti unit baru, akan tetapi tingkat kemulusannya berkisar 80-85%.

Impresi

Ketika meminang helm ini, gue merasa 'being badboy' ala-ala supermoto (gue sebenernya bukan badboy apa lagi fakboi wkwk). Merasa guanteng maksimal saat memakainya. Helm ini mempunyai busa berukuran L dimana gue juga punya helm fullface lainnya yaitu KBC VK Solid Gunmetal yang ukuran busanya juga L. Pada kondisi beli pun, gua cuma dapat unitnya aja, tidak ada kotak helm maupun tas helm nya. Walaupun memang kondisi busanya yang sudah berubah warna, tetep empuk dan nyaman dipipi/kulit (walaupun ujung-ujungnya gua pake helm pun kepala gua pake balaclava/topeng ninja). Seperti kebanyakan helm cross pada biasanya, helm JPX ini tidak dilengkapi gogel baik saat beli dalam kondisi baru ataupun seken (biasanya beberapa seller sudah ada harga paket dengan gogelnya). Dalam kondisi gue beli helm ini, gua belum beli gogelnya pisan dan alhasil ketika jalan pulang, mata gua kelilipan debu karena bagian mata pada helm yang nge-plong.

Perbandingan antara helm tipe fullface Road Race KBC VK dan fullface cross JPX X13


Fitur

Sebagai helm cross, JPX X13 ini sangat adem jika dibandingkan dengan helm fullface yang gua punya lainnya (read: KBC VK). Ya tentu saja adem, walaupun sudah dipasang gogel, helm ini tetap ada celah pada bagian bawah gogelnya. Selain itu, entah ventilasinya berfungsi atau tidak, pada helm JPX ini terdapat beberapa lubang ventilasi yang berada di moncong mulut, 2 dibawah bagian topi, 2 disamping belakang (kanan kiri), dan 2 dibelakang.






Helm ini sudah mempunyai sistem chin strap double d ring yang menurut gua pada helm seharga Rp 400.000 ribuan sudah ok banget. Biasanya, helm-helm dengan sistem chin strap double d ring (disingkat DD Ring) paling sering ditemui pada helm berkisar Rp 500.000 keatas.



Pada bagian bawah dari cheekpad ini, terdapat 2 tali kecil berwarna merah yang disebut EQRS atau orang lain sering bilang yaitu Emergency Quick Release System. Biasanya nih, helm yang punya fitur ini helm seharga jutaan. Tali ini difungsikan jika terjadi amit2 crash, si pemakai helm kepala pemakai tidak terjedak/membentur tanah jika pada kondisi pertolongan pertama.

EQRS pada JPX X13

KBC VK tidak ada EQRS

Sebagai ciri khas dari helm cross, tentunya keberadaan part topi menjadi penunjang utama para crosser dan pemakai lainnya yang bukan untuk trabasan. Fungsi utama topinya dapat melindungi pemakainya (terutama mata) dari sinar matahari dan hujan, jika dipakai crosser atau para teman-teman trabas biasanya topinya sangat berfungsi untuk menghalau tanah/partikel lain yang tercukil oleh ban motor trail lainnya. Helm ini, secara aerodinamis sangat berbeda dari helm fullface bertipe road race (contohnya KBC VK, AGV K3, Shoei x14 dll) dan tidak dirancang dipakai untuk balapan road race karena perbedaan ergonomi. Walaupun demikian, biasanya helm cross ini bagian topinya seperti 'gedeg' (jika digoyangkan dengan tangan, dia akan bergerak akan tetapi biasanya pergerakannya tidak banyak/signifikan). Hal ini dikarenakan jika kita ngebut atau berkendara dengan kecepatan tinggi, topinya akan meng-adjust angin yang terhempas kearah depan helm.




Minus (-)
-tidak terlalu cocok dipakai berkendara saat udara dingin karena gogel tidak dapat rapet menutupi bagian matanya
-harus mengganti gogel atau lensa gogel pada keadaan tertentu seperti siang (disarankan pakai dark/smoke) kalau malam bening
-ergonomi yang tidak cocok diajak kebut-kebutan

Plus (+)
+Cocok untuk crosser pemula maupun yang sudah advance. Cocok pula untuk dipakai sehari-hari.
+pastinya tambah ganteng
+cocok dipakai jika kondisi cuaca panas karena helm ini adem saat dipakai
+fitur yang sudah terasa seperti helm seharga jutaan rupiah seperti EQRS dan DD Ring.

Bagian kalian yang merasa kurang jelas, kalian dapat menonton videonyaah... Jangan lupa subscribe blog dan Channel YouTube gue kalo kalian juga gamau ketinggalan informasi dari gue. Like juga ya videonya...

https://youtu.be/kLptgtYEnzE

Terima kasih sudah percaya membaca review helm JPX ini, semoga bermanfaat untuk kelean semua,,,

Referensi / sumber gambar


Dokumen Pribadi

Comments

Popular posts from this blog

Perbedaan hurt, sick, pain, ill, injure, wound dan scar - arti sama namun berbeda makna

Halo sobat english , kembali lagi bersama bsux atau kambing hitam.  Pasti dari kalian yang sedang belajar bahasa inggris, senang membaca buku novel atau karangan fiksi lain entah dari game ataupun film sering menemukan diksi atau kata-kata yang kalau diartikan ke dalam bahasa Indonesia mempunyai arti yang hampir sama. Namun, jika diteliti dan ditelaah secara makna, artinya bisa berbeda-beda. Sekarang, mimin mau berbagi ilmu sedikit mengenai perbedaan dari hurt, sick, pain, ill, injure, wound dan scar. 1. Hurt Hurt jika diartikan kedalam bahasa Indonesia adalah sakit. Hurt merupakan kata kerja atau verb yang berarti bisa melukai, dilukai, atau terluka. Pastinya, jika ada luka, maka kita akan merasa sakit. Contoh kalimat : i am accidentally hurting him because i crashed him by my bicycle 2. Sick Sick merupaka adjektif atau kata sifat dari sakit secara umum yang mampu mempengaruhi kesehatan mental/psikis ataupun fisik. Seringkali juga diartikan secara dekat dengan “tidak sehat= ...

Printing Engineering

After the succeed of the previous article about Printing Engineering in Indonesian, so i decide to make one with English. Perhaps, my little knowledge will make you smarter. Printing Engineering is subject of work, engineering, and Industry in this world. It has main purpose : To print information on any substrate. Printing the information is including graphic, visual, text etc. If i can explain the printing engineering is fusion of art, engineering, physic and chemistry. It's all about how we print the graphic or any information on the substrate such as clothes, papers, polymers (plastic), packaging and even on ceramics and we must could make a good packaging to protect the main product inside. There are so many technique to print something on any substrate. Such as Offset Printing, Flexography, Rotogravure, Screen Printing and Digital Printing. I believe in this modern world, there are still some technique that i couldn't mention it one by one. But as we know, ...

Teknik Grafika - Aplikasi desain yang biasa dipakai di Industri Percetakan dan aplikasi prepress (yang saya ketahui)

Selamat pagi, siang dan malam. Apa kabar kalian semua? Semoga sehat selalu ya. Jangan lupa selalu cuci tangan dan pakai masker jika keluar rumah yaah. Oke, pada artikel kali ini saya akan menjelaskan beberapa aplikasi komputer yang biasa dipakai dalam industri grafika atau industri percetakan baik itu kelasnya yang kecil maupun yang sudah besar. Oke mari simak bersama-sama. 1. CorelDraw CorelDraw (atau Corel Draw) merupakan salah satu aplikasi desain yang di kembangkan oleh developer yang bernama Corel. Pada dasarnya, CorelDraw ini merupakan aplikasi desain berbasis Vektor / garis dan bukan berbasis pixel / dot. Jadi, anda akan salah jika membandingkan aplikasi ini dengan Adobe Photoshop. Aplikasi ini lebih pantas di bandingkan dengan Adobe Illustrator karena sama-sama berbasis vektor. Secara praktek di lapangan, CorelDraw dipakai oleh beberapa perusahaan digital printing. Biasanya ini ketentuan sang pemilik perusahaan tersebut atau lebih kepada habit (kebiasaan) kary...